1 / 3
2 / 3
3 / 3

Keterangan Gambar : Polisi kerahkan pasukan di lapangan kanjuruhan Malang
Sumber foto : tugumalang.id


Surabaya – Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur bereaksi keras atas musibah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022).

Tragedi yang berawal dari pertandingan derby panas jawa timur antara tuan rumah Arema vs Persebaya itu berujung tragedi kemanusiaan terparah dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Sedikitnya 130 orang suporter Arema meninggal dunia dalam insiden naas tepat setelah peluit pertandingan berakhir dengan kemenangan Persebaya dalam skor akhir 2-3.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H. Syafiq Syauqi, Lc dalam keterangan resminya memberikan ucapan bela sungkawa kepada seluruh keluarga korban suporter Arema.

Gus Syafiq menjelaskan bahwa tidak semestinya pertandingan sepakbola sebagai wahana silaturahim akbar berujung pada duka nestapa yang membuat nyawa manusia melayang.

“Ini tragedi kemanusiaan yang parah. Bahkan terparah dalam dunia olahraga kita selama ini. Situasi yang membuat kita semua bersedih karena nyawa manusia begitu mudahnya terenggut dalam arena sepakbola” Terang Gus Syafiq.

Secara resmi Gus Syafiq meminta kepada seluruh Pengurus GP Ansor di semua tingkatan se Jawa Timur untuk menggelar sholat ghaib dan pembacaan yasin tahlil untuk korban.

“Secepatnya kita respon situasi ini dengan mendorong semua pihak khususnya seluruh kader Ansor Jawa Timur untuk memberikan doa terbaik kepada korban” Imbuhnya.

Lebih lanjut Gus Syafiq mendesak kepada segenap kekuatan civil society untuk bersama melakukan investigasi atas tragedi kemanusiaan terbesar kedua setelah Tragedi Peru tahun 1964.

“Kami mendorong dan mendesak untuk segera dibentuk tim investigasi independen dalam mengusut tuntas tragedi kemanusiaan kanjuruhan” Tegasnya.

Sementara itu sejauh ini korban meninggal dunia sudah mencapai 130 korban jiwa dan ratusan lainnya yang masih di rawat di berbagai rumah sakit di Malang.

Fery Zakin

Lebih baru Lebih lama